Selasa, 11 Desember 2012

STRATEGI MEREDAM KEMARAHAN

Artikel Pengembangan Diri

Kemarahan adalah sesuatu hal yang bisa terjadi pada diri setiap orang, hanya saja ada orang yang bisa dengan cepat meredam kemarahan tetapi adapula yang sulit meredam kemarahan. Kita semua tahu bahwa kemarahan tidaklah berguna, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain. Dikatakan tidak berguna karena bisa menggangu emosi, kesehatan dan jalan berfikir baik untuk diri kita maupun untuk orang lain.

Penyebab kemarahan adalah terjadinya perbedaan antara apa yang kita harapkan/inginkan dengan actual/kenyataannya. Kemarahan bisa tertuju pada objek manusia atau keadaan. Kemarahan yang tertuju pada objek manusia adalah kita merasa marah pada manusia, misalnya kita marah kepada teman, saudara ataupun orang yang tidak kita kenal, loh kok bisa marah kepada orang yang tidak kita kenal? Bisa saja. Pernahkah kita mengemudikan kendaraan tiba-tiba saja kendaraan kita di salip sama orang yang tidak kita kenal? Sedangkan kemarahan yang tertuju pada objek keadaan adalah kita marah pada keadaan misalnya kita sedang terburu-buru menuju suatu tempat tiba-tiba macet total.

Strategi untuk meredam kemarahan kuncinya adalah cara berfikir kita, apakah kearah positif atau negative, jika kearah negative maka kemarahan kita akan bertambah besar, tetapi jika kearah positif maka kita akan cepat meredam kemarahan. Untuk bisa meredam kemarahan kita harus tahu dahulu kemarahan kita tertuju pada manusia atau keadaan.

Jika kemarahan kita tertuju pada keadaan, kita bisa berfikir bahwa ada rencana indah dari TUHAN di balik semua ini. Misalnya kita terjebak macet berfikirlah ada maksud baik dari TUHAN yang belum kita ketahui. Sebagai contoh, tahukah anda bahwa penyebab orang-orang yang berkantor di gedung WTC USA pada tahun 2001 yang di serang teroris bisa selamat? Alasannya sederhana, ada yang terpaksa mengantar anaknya sekolah dahulu, ada yang bangun kesiangan dan ada pula yang kejebak macet. Pada awalnya mereka pasti marah dengan keadaannya, tetapi setelah tahu pasti mereka bersyukur luar biasa kepada TUHAN.

Jika kemarahan kita tertuju pada manusia, kita bisa berfikir bahwa antara isi kepala dia dan saya berbeda, jadi jika hasilnya berbeda dari yang kita harapkan itu adalah sesuatu hal yang wajar karena dia tidak tahu apa yang kita pikirkan. Jika perbuatan orang yang membuat kita marah kelewat batas, kita bisa berfikir, kasihan sekali orang ini karena kualitas berfikirnya rendah sekai. Jika kita marah pada orang yang kualitas berfikirnya rendah, berarti kitapun mempunyai kualitas berfikir yang rendah juga.

Jika kemarahan kita disebabkan karena mendapat limpahan kemarahan dari orang lain, kita bisa berfikir orang ini sedang terganggu kualitas berfikirnya dan diri kita bukan lah tempat sampah yang menjadi tempat pembuangan kemarahan orang lain

Strategi yang bisa kita pakai untuk meredam kemarahan adalah kendalikan pikiran dan berfikirlah kearah positif. Karena jika pikiran kira sehat maka tindakan kitapun akan sehat, tetapi bila sebaliknya jika pikiran kita tidak sehat (marah) makan akan menghasilkan tindakan yang tidak sehat pula

Tidak ada komentar:

Posting Komentar